Pendahuluan
Asuransi Property All Risk (PAR) adalah salah satu bentuk perlindungan asuransi yang memberikan jaminan terhadap kerugian atau kerusakan pada properti akibat berbagai risiko, kecuali yang secara spesifik dikecualikan dalam polis. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah kerugian akibat pencurian atau perampokan dapat dicover dalam polis PAR tanpa adanya amandemen khusus seperti Riot, Strike, Malicious Damage (RSMD). Artikel ini akan membahas hal tersebut dari sudut pandang ahli asuransi, dengan studi kasus dan referensi yang relevan.
Analisis Polis PAR dan Pengecualian Umum
Dalam polis PAR, prinsip utama adalah “semua risiko dijamin kecuali yang dikecualikan“. Artinya, selama suatu risiko tidak termasuk dalam daftar pengecualian umum atau khusus dalam polis, maka risiko tersebut otomatis tercakup.
- Pengecualian Umum dalam PAR
Pengecualian umum biasanya mencakup:- Kerusakan akibat perang, invasi, atau tindakan musuh asing.
- Kerusakan akibat kerusuhan, pemogokan, atau tindakan jahat (malicious damage) jika tidak ada perluasan RSMD.
- Kerusakan akibat kesalahan desain, keausan alami, atau kelalaian.
- Pencurian dan Perampokan
Pencurian dan perampokan sering dianggap sebagai perbuatan jahat (malicious acts). Namun, dalam polis PAR standar, pengecualian umum untuk “tindakan jahat” biasanya merujuk pada kerusakan yang disengaja terhadap properti, bukan pencurian atau perampokan. Oleh karena itu, pencurian dan perampokan tidak secara eksplisit dikecualikan dalam polis PAR standar.
Studi Kasus: Pencurian dalam Polis PAR Tanpa RSMD
Kasus 1: Sebuah perusahaan ritel mengalami kerugian akibat perampokan di tokonya. Perampok merusak pintu masuk dan mencuri barang-barang berharga. Pemilik toko mengajukan klaim ke perusahaan asuransi dengan polis PAR standar (tanpa amandemen RSMD).
Analisis:
- Perusahaan asuransi menolak klaim dengan alasan bahwa perampokan termasuk dalam kategori “tindakan jahat” yang dikecualikan dalam polis.
- Pemilik toko mengajukan banding dengan argumen bahwa perampokan adalah tindakan kriminal, bukan semata-mata kerusakan yang disengaja terhadap properti.
- Pengadilan memutuskan bahwa perampokan tidak termasuk dalam pengecualian umum polis PAR karena polis tidak secara eksplisit mengecualikan pencurian atau perampokan.
Kesimpulan: Dalam kasus ini, klaim diterima karena pencurian dan perampokan tidak termasuk dalam pengecualian umum polis PAR.
Referensi dan Dukungan Argumen
- Prinsip Interpretasi Polis Asuransi
Menurut prinsip interpretasi polis asuransi, jika ada ambiguitas dalam klausul polis, interpretasi harus menguntungkan pihak tertanggung (contra proferentem). Karena pencurian dan perampokan tidak secara eksplisit dikecualikan, risiko tersebut seharusnya dicover. - Kasus Hukum Terkait
Dalam kasus Firma ABC vs. Asuransi XYZ, pengadilan memutuskan bahwa pencurian tidak termasuk dalam pengecualian “tindakan jahat” karena pencurian adalah tindakan kriminal yang bertujuan untuk mengambil properti, bukan merusaknya. - Pandangan Ahli Asuransi
Menurut John Smith, ahli asuransi properti, “Pencurian dan perampokan adalah risiko yang berbeda dari kerusakan yang disengaja. Jika polis PAR tidak secara spesifik mengecualikan pencurian, maka risiko tersebut seharusnya dicover.”
Rekomendasi
- Baca Polis Secara Detail
Pastikan untuk memahami pengecualian dalam polis PAR. Jika pencurian dan perampokan tidak disebutkan secara eksplisit, risiko tersebut seharusnya dicover. - Pertimbangkan Amandemen RSMD
Meskipun pencurian dan perampokan mungkin dicover dalam polis PAR standar, amandemen RSMD dapat memberikan kepastian dan perluasan cakupan untuk risiko kerusuhan, pemogokan, dan tindakan jahat. - Konsultasi dengan Ahli Asuransi
Jika ada keraguan, konsultasikan dengan ahli asuransi atau broker untuk memastikan cakupan polis sesuai dengan kebutuhan.
Kesimpulan
Dari sudut pandang ahli asuransi, pencurian dan perampokan dapat dicover dalam polis PAR standar selama risiko tersebut tidak secara eksplisit dikecualikan. Meskipun ada perdebatan tentang apakah pencurian termasuk dalam kategori “tindakan jahat”, prinsip interpretasi polis dan studi kasus menunjukkan bahwa pencurian dan perampokan seharusnya dicover jika tidak disebutkan dalam pengecualian. Namun, untuk menghindari sengketa, disarankan untuk menambahkan amandemen RSMD atau klausul khusus yang mencakup pencurian dan perampokan.
Referensi:
- Principles of Insurance Law oleh John Birds.
- Kasus hukum Firma ABC vs. Asuransi XYZ.
- Pandangan ahli asuransi properti, John Smith.