🔍 Apa Itu Co-Payment?
Co-payment adalah sistem pembagian biaya antara perusahaan asuransi dan peserta asuransi, di mana peserta wajib menanggung sebagian dari biaya layanan kesehatan yang digunakan. Misalnya, dalam skema co-payment 10%, jika biaya rawat jalan Rp500.000, maka peserta harus membayar Rp50.000 dari kantong pribadi.
📈 Mengapa Co-Payment Ramai Diperbincangkan Saat Ini?
Beberapa perusahaan asuransi besar di Indonesia mulai memberlakukan skema co-payment sebagai bagian dari strategi pengendalian klaim yang membengkak, khususnya pasca pandemi. Hal ini menimbulkan berbagai reaksi, baik dari peserta maupun praktisi asuransi.
Isu utama yang mencuat:
- Apakah skema ini adil bagi nasabah?
- Apakah ini menyalahi prinsip perlindungan risiko?
- Apakah ini hanya bentuk “transfer risiko” ke peserta?
👨⚖️ Pandangan PEDIASURANSI
Selama lebih dari satu dekade menangani polis, klaim, dan edukasi pelanggan asuransi, saya melihat co-payment sebagai alat pengendali moral hazard, bukan bentuk pengalihan risiko semata.
Co-payment diperlukan dalam konteks:
- Menekan overutilisasi layanan medis (penggunaan layanan yang tidak perlu).
- Meningkatkan kesadaran peserta dalam memilih layanan medis secara rasional.
- Menjaga keberlanjutan program asuransi jangka panjang.
Namun, syaratnya:
Co-payment harus disertai edukasi menyeluruh dan transparansi. Jangan hanya tertulis dalam polis, tapi tidak dipahami peserta.
🧠 Pandangan Para Ahli dan Praktisi Asuransi
Beberapa pakar menyampaikan hal senada:
🗣️
“Co-payment bukan musuh. Ini adalah mekanisme pengendalian risiko yang harus dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat agar tidak disalahartikan.”
🗣️
“Dengan tren klaim yang naik 25–30% per tahun, co-payment adalah langkah realistis. Tapi harus didukung digitalisasi dan pelayanan berbasis data.”
📚 Referensi Pendukung
- AAUI Report 2023 – “Tren Klaim Kesehatan Meningkat Pasca Pandemi”
(https://aaui.or.id) - OJK – Edukasi Risiko Moral Hazard dalam Asuransi
(https://www.ojk.go.id) - Detik.com (2024) – “Ramai Skema Co-Payment, Nasabah Keluhkan Transparansi”
(https://finance.detik.com)
✅ Kesimpulan: Perlukah Co-Payment Diterapkan?
Jika dilaksanakan dengan benar, co-payment adalah strategi yang adil dan berkelanjutan untuk menjaga industri asuransi tetap sehat. Namun, transparansi dan literasi menjadi kunci utama. Sebagai pelaku industri, saya percaya kita semua—perusahaan, tenaga ahli, dan peserta—harus duduk bersama membangun kepercayaan.